Mengintegrasikan Stem Dalam Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi – Kata-kata yang Anda cari ada di buku ini. Untuk konten yang lebih bertarget, lakukan pencarian teks lengkap dengan mengklik di sini.
Dirilis Maret 2016 © Kementerian Pendidikan Malaysia Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian artikel, ilustrasi, atau isi buku ini dengan cara apa pun, baik elektronik, fotokopi, mekanis, rekaman, atau lainnya, tanpa izin tertulis dari Direktur Pengembangan Kurikulum. , Kementerian Pendidikan Malaysia, Lantai 4-8 Blk E9, Kompleks Pemerintahan Parcel E, Pusat Administrasi Pemerintahan Federal, 62604 Putrajaya, MALAYSIA. ISBN 976-967-420-093-0 Diterbitkan oleh Unit Pengembangan Kurikulum, Kementerian Pendidikan Malaysia, Lantai 4-8 Blk E9, Kompleks Pemerintahan E, Pusat Administrasi Pemerintahan Federal, 62604 Putrajaya, MALAYSIA.
DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR iv FILSAFAT NASIONAL vii JUMLAH PENDIDIKAN NASIONAL viii SAMBUTAN DIREKTUR MALAYSIA x DIREKTORI BPKI 10. STEM DALAM KONTEKS KATA STEM PENDIDIKAN 2 3.0 4.0 MANFAAT STEM DAN PEMBELAJARAN 4.1 STEM Sebagai Bidang Pembelajaran 4.2 STEM sebagai paket pembelajaran 4.3 Pembelajaran STEM dan sebagai pendekatan pengajaran 5 5.0 UNSUR STEM DALAM KURIKULUM 5.1 Pengetahuan STEM 5.2 Keterampilan STEM 5.3 Nilai-Nilai STEM 10 IMPLEMENTASI UU STEM 6.10. p&p 6.2 Perencanaan STEM p&p 6.3 Latihan STEM 12 iii
7.0 PEKERJAAN BERBASIS MATA PELAJARAN 7.1 Sains 7.2 Dasar-dasar Ilmu Komputer 7.3 Dasar-dasar Keberlanjutan 7.4 Pertanian 7.5 Matematika 20 SASTRA KRITIS 54 48 LAMPIRAN 50 ANGGOTA PRESIDEN 9iv
DAFTAR TABEL Tabel 1: Paket Mata Pelajaran STEM Stream 6 Tabel 2: Perencanaan p&p STEM 15 Tabel 3: Praktek STEM 18 v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: STEM sebagai Pendekatan Belajar Mengajar Gambar 9: Kerangka Konseptual Pendidikan STEM Gambar 4: Karakteristik STEM p&p 14 vi
PERSATUAN NASIONAL Negara kita, Malaysia, menjunjung tinggi cita-cita berikut: mewujudkan persatuan yang erat di antara seluruh rakyatnya; mempertahankan cara hidup demokratis; mewujudkan masyarakat berkeadilan yang kemakmuran bangsa dapat dinikmati secara adil dan merata; menjamin pendekatan liberal terhadap tradisi budaya yang kaya dan pola yang beragam; membangun masyarakat progresif yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern; KARENA ITU, KAMI rakyat Malaysia berjanji akan mengerahkan segenap kekuatan dan tenaga untuk mencapai cita-cita tersebut berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: IMAN KEPADA TUHAN DALAM KERAJAAN DAN LEMBAGA NEGARA ATURAN HUKUM Kesopanan dan Kesopanan vii
FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan di Malaysia merupakan upaya berkelanjutan untuk lebih mengembangkan potensi individu secara menyeluruh dan menyeluruh untuk menghasilkan individu yang seimbang dan harmonis dalam intelektualitas, spiritualitas, emosi dan tubuh. Upaya ini bertujuan untuk menghasilkan warga negara Malaysia yang terpelajar, terampil, berakhlak mulia, bertanggung jawab dan mampu mencapai kesejahteraan pribadi serta berkontribusi terhadap keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, masyarakat, dan negara. Sumber: UU Pendidikan tahun 1996 (UU 550) viii
PROGRAM PELATIHAN NASIONAL”3. Kurikulum Nasional 3(1) Kurikulum Nasional adalah program pendidikan yang memuat kurikulum dan kegiatan kokurikuler yang mencakup seluruh pengetahuan, keterampilan, norma, nilai, unsur budaya dan kepercayaan untuk menunjang keutuhan jasmani dan rohani. pengembangan spiritual siswa, pembinaan dan pengembangan mental dan emosional serta nilai-nilai moral dan pendidikan yang diperlukan. Sumber: Peraturan Pendidikan (Kurikulum Nasional) 1996 [PU(A)531/97] ix
SAMBUTAN DIREKTUR Bismillahhirrahmanirrahim. Assalamu Alaikum uarahmatullahi uabarakatuh, shalawat dan salam sejahtera untuk 1Malaysia. Atas izinnya kami bersyukur atas keberhasilan penyusunan Panduan Penerapan Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM) dalam Proses Belajar Mengajar. Panduan ini telah disiapkan untuk memenuhi persyaratan kurikulum semua mata pelajaran STEM yang berfokus pada pengajaran dan pembelajaran STEM. Selain itu, isi PPPM 2013-2025 juga fokus pada penguatan kualitas pendidikan STEM yang mampu mengembangkan sumber daya manusia terdidik, berkualitas, berwawasan luas, kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Kementerian Pendidikan Malaysia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan panduan ini dan berharap dapat digunakan oleh para guru dalam proses belajar mengajar untuk menarik lebih banyak siswa memasuki STEM di tingkat sekolah, perguruan tinggi, dan karir. menantang dan berdaya saing global. Dr.SARIAH BINTI ABD. JALIL Direktur Departemen Pengembangan Kurikulum xii
UNIVERSITAS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, TEKNIK DAN MATEMATIKA 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pembangunan sumber daya manusia merupakan investasi terpenting bagi pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, Malaysia perlu meningkatkan upaya yang lebih terintegrasi dan terintegrasi dari semua sektor untuk mencapai status negara maju. Pada tahun 2012, terdapat lebih dari 78 peneliti per 10.000 pekerja di negara maju, dibandingkan dengan 57 peneliti untuk setiap 10.000 pekerja di Malaysia. Jumlah peneliti merupakan salah satu indikator negara maju. Dibandingkan dengan negara maju lainnya, angka ini tidak terlalu menggembirakan bagi Malaysia yang bertujuan menjadi negara maju dan berpenghasilan tinggi pada tahun 2020. Menyadari fakta tersebut, negara tersebut harus melakukan beberapa upaya intervensi untuk mencapai kemajuan ekonomi yang diinginkan pada tahun 2020. oleh Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) untuk meningkatkan sumber daya manusia terampil dan ahli dalam penelitian dan industri termasuk memperkuat pendidikan STEM. Pendidikan STEM merupakan pendidikan yang didasarkan pada konsep melatih siswa dalam empat bidang; Sains, teknologi, teknik, dan matematika melalui integrasi dan penerapannya dalam konteks dunia nyata. Pendidikan STEM dapat melibatkan siswa melalui aktivitas yang menantang, menyenangkan, dan bermakna. Pendidikan STEM merupakan salah satu agenda yang disorot dalam Rencana Pengembangan Pendidikan Malaysia 2013 – 2025 (PPPM). Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan secara aktif berupaya memperkuat pendidikan STEM di tingkat sekolah untuk menarik lebih banyak siswa ke bidang STEM. kurikulum dan kegiatan kolaboratif dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pendidikan STEM penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dan bersaing secara global. 1 Sumber: Portal Resmi Pusat Informasi Sains dan Teknologi Malaysia (MASTIC)-9 Maret 2015
PANDUAN PELAKSANAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, TEKNIK DAN MATEMATIKA 2 BAGIAN 2 KEBIJAKAN DUKUNGAN STEM Upaya KLH untuk mengembangkan sumber daya manusia yang terdidik, terampil dan berwawasan luas untuk berpartisipasi dalam STEM didukung oleh kebijakan nasional berikut: Kebijakan 60% Sains: 40% Sastra ( Kebijakan 60:40) Kebijakan 60:40 telah diterapkan sejak tahun 1970-an untuk mendorong siswa yang memenuhi syarat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (S&T). ). Kebijakan ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di industri untuk meningkatkan perekonomian Malaysia. Kebijakan Sains, Teknologi dan Inovasi Nasional (DSTIN) DSTIN diperkenalkan pada tahun 1986 untuk mendukung aspirasi Malaysia menjadi negara maju. NSTP mempromosikan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat pembangunan ekonomi untuk meningkatkan fasilitas fisik dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini direvisi pada tahun 2003 agar selaras dengan kebutuhan negara untuk mencapai Visi 2020. Visi 2020 (W2020) W2020 diluncurkan pada tahun 1991 dengan tujuan mengubah Malaysia menjadi negara industri dan maju sepenuhnya pada tahun 2020. Tujuan strategis W2020 adalah mewujudkan masyarakat ilmiah yang tidak hanya berdaya saing, dinamis dan memanfaatkan teknologi, tetapi juga berkontribusi terhadap peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan.
IMPLEMENTASI R&D ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, TEKNIK DAN MATEMATIKA 3 Rencana Pengembangan Pendidikan Malaysia 2013 – 2025 (PPPM 2013 – 2025) PPPM 2013 – 2025 telah mempersiapkan generasi muda sebagai tantangan utama transformasi pendidikan STEM. abad -21. Pendidikan STEM di PPPM dilaksanakan dalam 3 tahap; • Gelombang 1 (2013 – 2015): Penguatan kualitas pendidikan STEM dimulai melalui penguatan kurikulum, pengujian dan pelatihan guru, serta penggunaan model pengajaran multimodal. • Gelombang 2 (2016 – 2020): kampanye dan kolaborasi dengan lembaga terkait STEM diterapkan untuk menarik minat dan kesadaran masyarakat • Gelombang 3 (2021 – 2025): STEM bergerak menuju keunggulan melalui peningkatan fleksibilitas operasional.
IMPLEMENTASI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN MATEMATIKA UNIT P&P 4 BAGIAN 3 KEUNGGULAN STEM penting karena mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dan berdaya saing global. Sebagian besar negara maju fokus pada STEM karena mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi di masa depan. Sumber daya manusia STEM yang terdidik dan terampil sangat penting bagi suatu negara untuk menjadi kompetitif dan dinamis secara global. Pendaftaran dan keunggulan siswa STEM di pendidikan tinggi dapat merangsang penelitian dan pengembangan penemuan dan inovasi baru serta menyediakan lebih banyak lapangan kerja. Pengajaran dan pembelajaran STEM (p&p) yang berpusat pada siswa dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menarik. Melibatkan P&P membangun minat dan antusiasme siswa terhadap STEM. Penerapan p&p STEM yang mengintegrasikan secara mendalam pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam mata pelajaran melalui metode penelitian, pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah dalam konteks nyata. Siswa yang mengikuti program p&p STEM sangat reflektif, inovatif, berwawasan luas, mandiri, melek teknologi, kreatif, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. KPM memastikan siswa melanjutkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai STEM pada tingkat tinggi untuk kemudian menghadapi tantangan dunia yang terus berubah. Upaya sedang dilakukan untuk memperkuat p&p STEM untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam STEM di tingkat sekolah dengan kegiatan yang merangsang pemikiran menggunakan inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.
STEM DALAM KONTEKS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, TEKNOLOGI, TEKNIK DAN MATEMATIKA BAGIAN 5 STEM DALAM KONTEKS BELAJAR – Sains, Teknologi, Teknik (Engineering) dan Matematika. STEM dalam kurikulum khas sekolah dasar (KSR) dan