Kisah Inspiratif: Siswa Berprestasi Dari Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi – Satu lagi pemuda Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Rakha Hanif Lutfirahman, siswa kelas IX Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang berhasil mendapatkan medali perak dan emas pada bidang robotika di Thailand dan Korea.
Dikutip dalam Podcast Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen pada Sabtu 12 Maret 2022, Rakha Hanif Lutfirahman menceritakan awal mula terjun di dunia robotika saat masih duduk di bangku sekolah dasar dengan mengikuti klub robotika, tepat saat Rakha duduk di bangku sekolah dasar. kelas 4 sekolah dasar.
“Saat itu saya bergabung dengan klub robotika dan hanya beberapa bulan setelah saya bergabung, tiba-tiba guru meminta saya untuk mengikuti kompetisi robotika, bersama dengan semua anak yang ada di klub tersebut,” kata Rakha.
Rakha telah berpartisipasi dalam lebih dari 20 pertandingan. Diakuinya, kompetisi yang paling berkesan terjadi di Korea pada tahun 2011, karena berhasil meraih medali emas.
“Dari semua lomba yang saya ikuti, yang paling berkesan adalah saat saya berangkat ke Korea saat saya duduk di bangku kelas tujuh pada tahun 2011. Saat itulah saya baru masuk SMA selama seminggu dan kemudian saya berangkat ke Korea.” berada di Korea Seru banget karena bisa tidur bareng sama teman-teman,” ujarnya menceritakan pengalamannya yang paling berkesan.
Rakha mengatakan, setiap bidang pasti mempunyai tantangan dan kesulitannya masing-masing. Namun, di bidang robotika, masalahnya ada pada programnya, bukan pada perakitannya.
“Setiap perlombaan pasti ada tingkat kesulitannya ya, di robotika itu di bagian program atau rakit. Kadang robotnya tidak terlalu besar, tidak meledak, tapi motherboard yang mengendalikan robot itu meleleh, jadi sudah tidak bisa digunakan lagi,” kata siswa berusia 14 tahun itu.
Di masa pandemi, Raka mengaku tetap mengikuti kompetisi, namun ia merasa mengikuti kompetisi di masa pandemi berbeda dengan sebelum pandemi. Diakui Rakha, mengikuti kompetisi online seperti tidak mengikuti kompetisi, suasananya berbeda dan berdampak besar pada semangatnya.
“Kalau lomba tatap muka, banyak orang, jadi kita juga bisa melihat robot orang lain, kita juga bisa melihat juri, melihat orang lain sedang berlatih robotnya saat melakukan presentasi. rasanya seperti sendirian,” katanya.
Ia juga menambahkan, jika mengikuti kompetisi tatap muka maka akan selesai dalam satu hari, namun berbeda dengan mengikuti kompetisi virtual, ada banyak tahapan yang harus dilakukan seperti submit video. , membuat presentasi online, dll.
Namun Rakha tidak putus asa karena keadaan, ia akan selalu terus mengikuti kompetisi robotika. Karena dia mencintai bidang ini.
“Karena awalnya saya juga mencoba untuk mengikuti kompetisi dan sampai saat ini saya masih mengikuti kompetisi karena saya menyukainya. “Jadi teman-teman, cobalah dulu, jika ingin mengikuti kompetisi jangan takut untuk ikut serta. berkompetisi dan mengira akan kalah,” tutupnya. .
Sementara itu, Tri Slamet Haryadi, ayah Rakha yang turut hadir menjadi pembawa acara podcast mengatakan, dirinya dan istri sebagai orang tua sebelumnya tidak mengetahui potensi Rakha di bidang robot. Hingga akhirnya Profesor Rakha memberitahu mereka bahwa mereka ingin mengikuti kompetisi robot.
“Jadi guru pelatih robotika Rakha tiba-tiba memberikan ijin kepada ibunya untuk memperbolehkan Rakha mengikuti kompetisi? Kami bingung kenapa robot, apakah itu bisa? Dan ternyata untuk pertama kalinya dalam kompetisi kami berhasil meraih medali perak atau perunggu. kata ayah Rakha.
Setelah guru klubnya menemukan bakatnya, ayah dan ibu Rakha yang merupakan dosen robotika di UIN membuat beberapa program yang memang ditujukan untuk anak-anak. Lalu perlahan ia memberikan kasus pada Rakha dan ternyata logika pemrograman Rakha merespon dengan sangat baik.
“Rakha bisa cepat kalau kasusnya kita berikan dalam pemrograman, lalu kita coba uji dengan memperbanyak kasusnya dengan kasus yang semakin sulit. Ternyata Rakha juga cepat beradaptasi dan dari situ kita terjun langsung ke bidang robotika. .” dia bercanda.
Tri Slamet Hariyadi mengatakan, Rakha sebagai seorang ayah mendukung semaksimal mungkin di Olimpiade internasional untuk menjaga semangat Rakha. Sebab, ketika suasana hati anak sedang baik, menurutnya semangatnya akan lebih mudah terpacu saat mengikuti kompetisi.
“Selain itu, sebagai orang tua, kami mendukung mereka tidak hanya dengan memberikan motivasi tetapi juga mempersiapkan kebutuhan mereka,” kata ayah Rakha.
28 Agustus 2024 Revisi perjanjian kinerja Tahun 2023 Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dengan Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 28 Agustus 2024 Perjanjian Kinerja Tahun 2023 Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Pendidikan Menengah bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28 Agustus 2024 RENCANA STRATEGIS MANAJEMEN UMUM (DITJEN) DAN SEKRETARIAT PENGARAH UMUM (SETDITJEN) Pendidikan anak PENDIDIKAN DASAR 2020
Kemendikbud: Buta Huruf Nasional 1,78%, Papua Tetap 21,9% Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan ada enam provinsi yang memiliki angka buta huruf tinggi. Pernyataan Mendikbud tentang Penjelasan Sejarah. dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang mata pelajaran Sejarah
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, termasuk perumusan kebijakan, prasarana, dan administrasi kesiswaan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan khusus. pendidikan . pendidikan pendidikan literasi dan kesetaraan Siswa SMK Swadhipa 2 Natar kembali menorehkan prestasi gemilang pada Kompetisi IT Jaringan Komputer. Dengarkan kisah inspiratif dan strategi untuk memenangkan kompetisi bergengsi ini. Pada kompetisi IT, SMK Swadhipa 2 Natar harus bersaing dengan peserta dari sekolah-sekolah se-provinsi…
Selamat dan sukses tim SWD 2 Pro Yang diraih : Juara 1-artis film pendek- tingkat film pendek tingkat provinsi yang disingkirkan di provinsi Film / Senior / Senior Affairs yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 4 Bandar Lampung
ALHAMDULILLAH, SELAMAT DAN SUKSEStingkat SMA/SMK dan Mahasiswa nasional S1/D4 pada bulan Desember 2020, atas nama …
Alhamdulillah, Hasil Technocrat Computing Competition (TCC) 2020 tingkat SMP/SMK se-provinsi. Para siswa SMK Swadhipa 2 Natar Lampung berhasil menjuarai beberapa perlombaan atau kontes dan berhasil membawa pulang 5 buah piala, dengan rincian sebagai berikut: Juara 1 Desain Grafis Yondika Vio Landa…
LKS (Juara Umum) – Lanang Almasyuri: Web Design (juara 1), XII TKJ 1 – Yondika Vio Landa: Desain Grafis (juara 1), XI TKJ 1 – Ravy Valentino: IT Network (juara 2), XII TKJ 1 – O2S (Juara…
SMK Swadhipa 2 Natar mengikuti LKS, FLSN dan 02SN tingkat kabupaten Lampung Selatan yang diselenggarakan oleh SMK Yaditama Sidomulyo pada tanggal 4 hingga 5 Februari 2020.
Pada hari Senin tanggal 11 April 2017 SMK Swadhipa 2 Natar mengikuti Lomba LKS Manajemen Sistem Jaringan SMK Tahun 2017 tingkat Kabupaten Lampung Selatan. Kompetisi cabang ini diikuti oleh 11 sekolah dengan spesialisasi Teknik Komputer dan Jaringan. Alhamdulillah SMK Swadhipa 2 Natar…
Upacara pada hari Senin tanggal 27 Februari 2017 dan penyerahan penghargaan kepada siswa peraih juara II tingkat provinsi Lampung Blog SMK Swadhipa 2 Natar#smkbisa#juara#web#blog.
[18 Februari 2019] Selamat kepada Lanang Al-Masyuri yang berhasil meraih Juara III Lomba Desain Blog dalam rangka Festival Teknologi Informasi (IFTECH) yang diadakan oleh Universitas Bandar Lampung. Mari kita berharap untuk kinerja yang lebih baik lagi di masa depan.
[20-21 Februari 2019] SMK Swadhipa 2 berhasil meraih Juara II Lomba Komputer Cepat dan Akurat dan Juara II Lomba Desain Web/Blog pada Teknocrat Computer Competition 2019. Teknocrat Komputer merupakan acara yang diselenggarakan oleh Universitas Teknocrat Indonesia. Acara ini dihadiri lebih dari 500 siswa/i SMA/SMK/MAK …Schoolmedia Jakarta —- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengucapkan terima kasih atas terbitnya buku “Mematahkan Mitos “. : 20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi”. Ia berharap semakin banyak bermunculan karya-karya jurnalistik serupa yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan.
“Saya berharap dengan hadirnya rangkaian artikel ini dapat mengubah persepsi masyarakat mengenai pendidikan vokasi. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat Indonesia yang turut serta mendukung transformasi pendidikan vokasi yang sedang kita gencarkan dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Menkeu. Pendidikan dan Kebudayaan pada acara penyerahan buku di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Senin (26/06).
Hasil pemberitaan wartawan Tempo, kata Nadiem, diyakini akan mempunyai arti khusus bagi satuan pendidikan vokasi yang digarap. Hal ini juga akan memacu semangat satuan pendidikan vokasi lainnya untuk melanjutkan transformasi.
Buku Breaking Myths: 20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi terbitan Tempo Institute memuat sederet kisah inspiratif yang merupakan praktik baik transformasi berbagai satuan pendidikan vokasi, baik di sekolah menengah kejuruan (SMK) maupun sekolah kejuruan di berbagai daerah. . Rangkaian cerita tentang praktik baik pendidikan vokasi, seperti disampaikan Mendikbud, ditulis dengan sangat baik, mudah dipahami dan menginspirasi. “Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Tempo Institute yang telah melahirkan buku penuh makna dan inspiratif ini,” ujarnya.
Dua puluh cerita dalam buku ini mampu menggambarkan berbagai dimensi dunia pendidikan vokasi di Indonesia saat ini. “Selain untuk mencapai pemahaman utuh mengenai transformasi pendidikan vokasi yang saat ini sedang kita gencarkan melalui gerakan Merdeka Belajar, dalam buku ini kita juga dapat melihat semangat juang dan nilai-nilai kemanusiaan yang dibawa oleh siswa, guru, dan profesional pendidikan vokasi. di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Mendikbud.
Lebih lanjut, Mendikbud berharap pendidikan vokasi dapat terus bertransformasi untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing secara global.
“Saya yakin masih banyak kisah-kisah inspiratif tentang pendidikan vokasi atau tentang sekolah mengemudi kita, para instruktur mengemudi kita atau kisah-kisah para pelajar yang mengikuti program Kampus Merdeka yang menarik dan membangkitkan semangat. Kisah-kisah keberhasilan tersebut masih tersebar di berbagai daerah. .
Direktur Tempo Institute Qaris Tajudin menjelaskan, buku ini memuat 20 kisah inspiratif pendidikan vokasi yang akan terinspirasi dari kiprah pendidikan vokasi yang terus meningkat sejalan dengan semangat Revitalisasi.